Australia: 10 juta orang tanpa telepon atau internet setelah pemadaman listrik besar-besaran

Lebih dari 10 juta warga Australia tidak memiliki layanan internet dan telepon pada hari Rabu setelah pemadaman listrik yang tidak dapat dijelaskan menimpa salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di negara tersebut.

Operator telepon Optus mengatakan pihaknya berupaya keras untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan yang telah melumpuhkan sistem pembayaran elektronik dan mengganggu saluran telepon layanan darurat.

“Tidak ada indikasi” bahwa pemadaman ini disebabkan oleh peretasan atau serangan siber, kata Kelly Bayer Rosmarin, direktur pelaksana perusahaan, kepada saluran nasional ABC.

“Tim kami terus menjajaki semua kemungkinan yang ada. Kami mempunyai sejumlah hipotesis dan masing-masing hipotesis, yang kami uji dan kami terapkan tindakan baru, tidak menyelesaikan masalah mendasar,” jelas Ms. Bayer Rosmarin.

“Ketika kami telah mengidentifikasi akar permasalahan dan jangka waktu pemulihan, kami akan memberi tahu semua orang sesegera mungkin,” tambahnya.

Pemerintah Australia mengatakan telepon seluler dan telepon rumah serta internet broadband telah terkena dampaknya.

Optus, penyedia layanan telepon dan internet terbesar kedua di Australia, mengatakan pihaknya mengidentifikasi pemadaman listrik sekitar pukul 04.05 waktu setempat. Lebih dari tujuh jam kemudian, masalah yang meluas masih mempengaruhi jaringan.

Lusinan rumah sakit tidak dapat menerima panggilan telepon, dan sambungan telepon rumah di jaringan Optus tidak dapat menjangkau layanan darurat.

Saluran bantuan racun di negara bagian New South Wales juga mengatakan pihaknya terkena dampaknya.

Jam sibuk terjadi kekacauan di kota Melbourne setelah “pemadaman komunikasi” mengganggu layanan kereta api, menurut perusahaan pengelola Metro Trains Melbourne.

“Tim kami berupaya memulihkan layanan secepat mungkin,” kata juru bicara perusahaan Optus dalam pernyataan sebelumnya. “Optus dengan tulus meminta maaf kepada pelanggannya.”

Menteri Komunikasi Australia Michelle Rowland mengatakan pemadaman Optus disebabkan oleh “kegagalan besar” pada bagian “mendasar” dari jaringan perusahaan.

Pemadaman ini terjadi setahun setelah data pribadi lebih dari sembilan juta pelanggan Optus dicuri dalam serangan siber.